Modus Distribusi Frekuensi Diatas Adalah
Menghindari Pertemuan Langsung
Penipu akan berusaha menghindari pertemuan langsung dengan berbagai alasan. Ini dapat mencakup alasan geografis yang jauh, kendala waktu, atau masalah pribadi yang mencegah mereka bertemu. Alasan-alasan ini membantu mereka menjaga ilusi identitas palsu mereka.
Memanipulasi Emosi
Penipu akan mencari tahu tentang kehidupan korban dan mencari cara untuk memanipulasi emosinya. Mereka mungkin akan berpura-pura menghadapi masalah pribadi, kesulitan keuangan, atau situasi lain yang membuat korban merasa perlu memberikan dukungan dan bantuan.
Setelah membangun ikatan emosional, penipu akan mencari kesempatan untuk meminta uang dari korban. Mereka mungkin mengajukan permintaan uang dalam situasi yang mendesak, seperti biaya medis, bantuan keuangan, atau bantuan untuk proyek palsu. Alasan-alasan ini didesain untuk memancing respons emosional dan dukungan finansial dari korban.
Mengadopsi Identitas Palsu
Penipu akan menciptakan profil online dengan identitas palsu yang menarik. Mereka mungkin menggunakan foto-foto menarik, yang sering kali dicuri dari internet atau dari akun orang lain. Identitas palsu ini juga bisa mencakup informasi palsu tentang pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan pribadi mereka.
Memanfaatan Emosi dan Rasa Bersalah
Penipu akan terus memanfaatkan emosi korban, termasuk rasa bersalah, untuk memaksa korban memberikan dukungan finansial. Mereka mungkin akan mengancam dengan konsekuensi emosional yang serius jika korban tidak memberikan uang yang diminta.
Modus operandi ini didasarkan pada kemampuan penipu untuk memahami emosi dan kebutuhan korban, serta memanfaatkannya untuk mencapai tujuan finansial mereka. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk tetap berhati-hati saat berinteraksi online, khususnya dalam hubungan yang melibatkan aspek emosional dan finansial.
Suatu data yang memiliki satu nilai modus disebut unimodal. Contohnya:
75, 60, 55, 70, 50, 60, 65, 60, 52, 60, 85, 65, 75, 40, 80, 45, 90
Dari data tersebut diperoleh nilai modus yakni 60 karena merupakan angka yang paling sering muncul Data tersebut hanya memiliki satu nilai modus yakni 60 sehingga disebut distribusi unimodal.
Sementara, suatu data yang memiliki dua nilai modus disebut bimodal. Contohnya:
70, 60, 55, 75, 85, 60, 50, 85, 80, 75, 70, 75, 80, 90, 50, 85, 95
Berdasarkan data tersebut, terdapat dua nilai modus yaitu nilai 75 dan 85 yang paling banyak muncul. Data distribusi bimodal memiliki dua puncak nilai dengan frekuensi yang sama.
Data yang di dalamnya terdapat lebih dari dua nilai modus disebut multimodal. Contohnya:
70, 65, 60, 70, 70, 60, 85, 50, 80, 75, 55, 75, 85, 80, 75, 50, 85, 90, 60, 95, 90, 70, 75, 85, 45, 40, 60
Dari data tersebut terdapat tiga nilai terbanyak yaitu 70, 75, dan 85 yang masing-masing berjumlah 4.
Menggunakan Alasan yang Masuk Akal
Penipu akan menciptakan alasan yang terlihat masuk akal untuk membenarkan permintaan uang mereka. Mereka mungkin mengklaim memiliki pekerjaan atau proyek di luar negeri yang memerlukan dana tambahan, sehingga permintaan uang terlihat meyakinkan dan beralasan.
Menciptakan Ilusi Hubungan Romantis
Penipu akan menciptakan gambaran hubungan romantis yang ideal dalam komunikasi dengan korban. Mereka akan memberikan komplimen, mengungkapkan perasaan cinta, dan bahkan membayangkan rencana masa depan bersama korban. Ini membuat korban semakin terikat emosional dengan penipu.
Menghitung Periode (T)
Diketahui frekuensi pada listrik bolak-balik (AC) dari PLN adalah 50Hz. Pertanyaannya, berapa lama waktu yang diperlukan dalam untuk menghasilkan 1 siklus dan gelombang listrik?
Penyelesaiannya, Diketahui :
T = 1/f T = 1/50 T= 0,02 detik
Jadi yang diperlukan adalah 0,02 /detik dalam untuk menghasilkan 1 siklus dan lengkap gelombang listrik.
Romance scamming atau love scamming adalah sebuah modus penipuan, di mana penipu berusaha memenangkan rasa kasih sayang dan kepercayaan korban, kemudian memanfaatkannya untuk mendapatkan uang. Love scammer cenderung sangat mahir dalam memanipulasi perasaan korban. Awalnya, mereka mungkin menghubungi calon korban melalui media sosial, situs kencan, atau platform online lainnya.
Seperti dirangkum dari laman FBI, modus operandi love scamming biasanya dijalankan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
PK ! sæ{ î ppt/presentation.xmlì˜ÑnÛ †ï'í,ßN© Ø�Õ™Òm™&uRµt@m’XÃ`éÒN{÷±¢iÒnsÌø9şPàÛ÷û–ÏDȆ³27qVñºa›2üş¸œäa f5¦œ‘2|!2|?û涛u‚HÂVzh m˜œá2Ü*ÕÍ¢HV[ÒbyÃ;´¶æ¢ÅJ?ŠMTüSÛ·4‚qœE-nXØ�ÿ2�¯×ME>òj×êé&‚P›‡Ü6�ܺqsßbœ’ÄÏdµ{’D-9SRÓ çúµ%¿b©ˆøRßKuÖ4uB�L“e‰f'f¦G+ Œæ·Ñ¥áŒ+"ÿÖw2A°w¹4F;�Û‡d2àdaÇ»r2Jùráȉ'gSGN=ºæ™/»æSONcGÎ=¹/Vø£]ľ]İ.Ïعº.é>¹4qué>;”¹º¹ğÀz©«ûø—.¸ÀÏ�^àç.=ôù¥îÚC�*Fş?TŒü=~¨ù{üPáò�>¿Ø}èó‹GÿŸ_6Êßç]şÈã§n~È)îŸxõTû2,€^.“põR†Y�æöA½tº"ËJÂ’}OĞV†~Ø1Òɉ@S�] Tz@©(‡¹Íş ÈPée'@æ™İ®€•ĞÔ4MеF©ô€ò CçZ¤�Tz@…(K§×"}¤bO²ş³›év¶Õ`'š2üõi¹XŞA„&q†–“Ş¥“\oz“âã-Sp· ñâ·¹yƒÔœˆ?ïššh“á�Rï–ß6•à’¯ÕMÅÛşsAÔñŸDt¼±_ <Üñ®ciåzI¸hÓô·\¼†AÇ¥¹Ïg†µ ¨]})6OGÊ‹d�ö~ClËú�OS½iı‡©m;8,r uøºÜÏó? ÿÿ PK ! îLIü M# ! ppt/slideMasters/slideMaster1.xmlìZ]n7~/Ğ;,öµ�Wû¿,–¥œÔˆô™Ú¥¤¹?àR²œ¢@ïĞô}ëQz’‡¤µ�~ì N;zñ�†ßgæãIÉÇ/V³–”7yUl÷¨k[´L«,/gûÃ帓ØV#H™V•t`ßĞÆ~qòıwÇu¿aÙ[ÒÊ-°Q6}2°çBÔ}ÇiÒ9-HsTÕ´„±iÅ"à#Ÿ9'×`»`�×íFNAòÒÖïó‡¼_M§yJ_Vé¢ ¥PF8eD€ÿÍ<¯c~ˆµšÓÌàÛw\:�øÒ–Éçd¦ş�ó“cÒŸ°¼çŒYY�lH¯ÄϹ˜_ÌI ùqm²xŸš lş&s}Ô³Eáœ; OßÓT8(NE:—â&Ğz§5 _”ÓK�NsÖ Ìxˆ‚t¸©/9¥R*—¯y}QËQˆêİòœ[y&]µJR€Ï¶£4?–KœO^Ÿ‘ôWS^È'Pb07ò/ÆBWÂJ•2]kÓùO[°éüÕ´c&pZ“ʨ”s›áôL8—0ù°ZYÉm\l‰(eÔámo ,JâÈ#t9 ’�£�u��Ça(çı¨çûŞ�H¿æ�xM«Â’, ×YjöÖ©.+I±rO9U÷¥ûÙ ..xB<לÀ/¡*a 6ª˜Ì.¤út!À„¶¬ğ¸üq!nEïqı¡šƒ5FdÁÓ²óᶲœäA�ÎY^^�X�^ÁŠ–‰–Ë9ĞreXœ\__ц,ÊÙlÁ�Hz”gr\(f«ÌÎ 'ïwN¦ó€Q›h1úa–3¤²¦%kÁ¡{‘7J†�¡Œ;ÁË^Ü9GagúA0&§#ÿÕo²ªİ ŸrŠÿ&3 6šE‘§¼jª©8J«Bw§®®)¯«�ÛÕİkI ó^7 }/êvUfĞ7óDo�uCIKjk2s6P†bRvÒdæI�'u�Ô�DÒz ´`4�ÑÜb|£ñ�&0šÀhB£ �&2XâH6$C>lkZ±•ÂHªx óŸ‘›j!Şdš‰–‹Ñsƒ8Hü(€ª\¯š�·ï`ä…Å Úƒ•�×`ı{°n‹ôìÁz-lxÖoa£{°A߃�ZXİÄvb㶷µsæb½í·á"s²7ˆ+ì( ʹ`?b³Y2Wö]Âfp²H‡R§ÓK2¹øÍÚ ‚®ôG`ײ(9+‡ü 7%¹™—ú#Í¡YÀ‰á|Q¦Âì¯M�éTKç©P5hZÈzt²xıÛÌ-[O“«©¯(—'Øó•ÉŠå™ÙY±ĞãÊ0Ô§1İF¡£–¸©é”¤°ñüPüÒaBï ä“Jôn×|2�6Ú¶òE�;Õ [Y±™o¤¸ üs•—Ô1Šÿ]Ú!ƒİm©W¥hÅzÊsÂl«Îá(3&EÎäf)7Í9á E§1AÛ9““|gĞ]ÆY¹‹³rgå~ÎPôÖ¼Ä�דıÊ�Óñ’0– E{z�@ƒê�ıÏï(m›«äKÕ×#r% Ò\ùk®\7ğq¥Éò’H*�Yn’õÅšá#’%Òd-²€éñs%kKe}nü?È’i²Â5Y^7Œ‘€gIÖß=M®$Aš«¨ÅUèHÍ·ÓŸY’!MVÜ"«»¸áÈúšÈ’i²’5Y>œ¿±óÅS K2¤ÉêµÈJ’è9Ÿ/�(Y’!õ=÷ú.\÷+1§üöfoœ+Jutí¯o�jÈÆ5úñémåX5ë¯<ÇÛo²Ac=ò³ıöh’pÈÏ�›Ë;Û!A».Inâ%èı!A;n&¸´û6ş¡Gï;�ƒ»‡&½ïÔ…ñ¡Iß=i¶—øë´ùÑKı&¦ş æä_ ÿÿ PK ! =vû=v 9 ppt/slides/slide1.xmlìXKoÛ8¾/Ğÿ@èîèı°Q§ˆíxlÓQ‚�i‰¶„P—¤gûßwHJqì8mÒ¤‡6M ñ5Î73œ¡çı‡MEÑšpQ6õĞr�‘:kò²^«Ëi/±��¸Î1mj2´n‰°>¿ûã=š#Ø]‹Z…”l`Û"+H…ÅQÃH k‹†WXÂ�/íœãàZQÛsœÈ®pY[í~ş”ıÍbQfdÒd«ŠÔÒ0á„b ’‹¢d¢ãÆ�Â�q"€�޽#Ò1 ËRš«V°KNˆêÕë?9KÙŒëåOëGeú²P�+P‹e·-™Ökݱ÷¶/».l¼R-`C›¡Ê¿U_[Í‘�D™™Ì¶³Yñù mVœ ¶»ì{‡*TF¸‡p¼Îe))AîªN^Á>6Ùµ@ux|ï�Â`V-+�¼eÀ*“\skIͺîlå9¨/r¼Ä‰4LÏ�ûIï*&rƒ0 c8 'ööQÖl 7£&¿U›çĞj«à2•·”èÓЦK¸Ô¥åâ0K±º¤î]¥pşZ>xŒ…ò’KmD8WúĞ|Á©j�~�3ĞÀ /1µÃu#`èxÎȉœ Úî?€ÕRfÅW%~>Ldæ‚ȉÅ+³´52ÅZO8VcifŸ…ü'EŒ¾ïOné/JÉË·físôV ~~”î[›Ôùs|ñËÙ{L™Î]ì×éàëùÏïò_ºšK�uFyi «¹I�pÈf»å©°ŸÄ‰èT臱ï¸Ñn*£$‰|Ϥ l$/L…�_/ø"Bzš�¡pçb|�Çw/&eŠY‹†æ„#ÿ5
Let’s watch this show on the app!
Scan this QR to download the Vidio app.
TM 2 - Distribusi Frekuensi Mean, Median, Modus
FREKUENSI adalah banyaknya getaran atau gelombang listrik yang dihasilkan dalam waktu setiap 1 detik. Dalam ilmu elektronika, frekuensi juga bisa diartikan sebagai jumlah gelombang listrik yang dihasilkan dalam tiap detik.
Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz), yang sering dilambangkan dengan huruf "f". Satu Hertz sama dengan satu getaran atau satu gelombang listrik dalam satu detik.
Frekuensi radio merujuk pada spektrum elektromagnetik yang dihasilkan dari arus bolak-balik pada antena. Frekuensi ini digunakan untuk mengirimkan pesan suara melalui gelombang udara seperti frekuensi audio. Frekuensi radio dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu AM (Amplitudo Modulasi) dan FM (Frekuensi Modulasi).
Baca juga: Pengertian Gelombang Elektromagnetik serta Sifat, Spektrum, Jenis, dan Manfaatnya
Frekuensi audio, juga dikenal sebagai frekuensi suara, adalah getaran frekuensi yang dapat didengar telinga manusia. Rentang standar frekuensi audio berkisar antara 20 hingga 20 ribu Hz. Frekuensi audio dibagi menjadi tiga jenis, yaitu infrasonik (0-20 Hz), audible (20-20 ribu Hz), dan ultrasonik (di atas 20 ribu Hz).
Untuk menghitung frekuensi, kita perlu mengetahui periode atau waktu dalam satuan detik (T). Rumus sederhana untuk menghitung frekuensi adalah f = 1/T atau T = 1/f, dengan f sebagai frekuensi dalam Hertz (Hz) dan T sebagai periode dalam detik (s).
Baca juga: Ilmuwan Merekayasa Lalat Buah yang Mampu Melahirkan tanpa Pejantan
Ada beberapa rumus lain untuk menghitung frekuensi berdasarkan informasi yang diketahui, seperti frekuensi dari jumlah getaran dan waktu (f = n/t), frekuensi dari kecepatan dan panjang gelombang (f = v/?), frekuensi dari cepat rambat gelombang (f = C/?), dan frekuensi dari energi kuantum (f = E/h), dengan C sebagai cepat rambat gelombang, ? sebagai panjang gelombang, E sebagai energi kuantum, dan h sebagai konstanta Planck (6,626176 x 10-34 Js).
Diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan dalam untuk menghasilkan 1 siklus dan gelombang listrik adalah 0,004 /detik, maka berapakah Frekuensinya ?
T = 0,004 detik f = ?
f = 1/T f = 1/0,004 f = 250Hz
Jadi Frekuensinya adalah 250Hz.
Memancing Perhatian dan Kepercayaan
Penipu akan mengirim pesan-pesan penuh perhatian, simpati, dan kepedulian kepada korban. Tujuannya adalah untuk membuat korban merasa istimewa dan diperhatikan, sehingga korban merasa hubungan tersebut nyata dan berharga.
Pencurian Identitas dan Keuangan
Selain meminta uang, penipu juga bisa mencuri informasi pribadi korban, seperti data rekening bank atau informasi kartu kredit. Informasi ini dapat digunakan untuk pencurian identitas dan keuangan lebih lanjut, yang dapat merugikan korban secara serius.